Kalian Orang Luar kota yang sedang berposisi di Yogyakarta! Jika kalian melihat seseorang yang sedang berbusana adat jawa lengkap apa yang ada di pikiran kalian? Pasti banyak dari kalian yang menganggap bahwa orang tersebut merupakan seorang abdi dalem di keraton Yogyakarta. Pemikiran tersebut harus di buang jauh-jauh pada tanggal 20-maret-2015 lalu, karna bertepatan pada hari jum’at itu sedang terlaksana peringatan Hadeging Nagari alias berdirinya negara Ngayogyakarta yang sudah berusia 268 tahun.
Ada yang unik guna memperingati Hari Berdirinya Nagari Ngayogyokarta Hadiningrat, yang jatuh pada hari Jum’at 20 Maret 2015. Disamping diwajibkan aparat Pemerintahan se-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang meliputi seluruh pegawai negeri sipil (PNS) dan karyawan mulai tingkat Kabupaten/Kota, serta anggota dan Pimpinan DPRD, termasuk Kepala Daerah untuk berpakaian adat tradisional Jawa Yogyakarta, juga diwajibkan/ diharuskan dalam berkomunikasi lisan menggunakan bahasa Jawa, baik urusan kedinasan maupun personal. Hal ini sesuai peraturan Gubernur Nomor 87 Tahun 2014. entang Penggunaan Pakaian Tradisional Jawa Yogyakarta bagi Pegawai pada Hari Tertentu di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Adapun Surat edaran tersebut di informasikan secara lengkap sebagai berikut:
1. Peringatan hari Berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat dilaksanakan pada tanggal 29 Jumadilawal, berkaitan dengan hal tersebut penggunaan pakaian Tradisonal Jawa Yogyakarta dilaksanakan pada tanggal, 29 Jumadilawal, bertepatan pada hari Jum’at , 20 Maret 2015.
2. Peringatan hari Berdirinya Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat sebagaimana tersebut angka 1 (satu) diikuti dengan penggunaan Pakaian Tradisional Jawa Yogyakarta oleh Pimpinan dan Anggota DPRD se DIY, Pegawai pemerintah Daerah DIY, Pemerintah Kabupaten/Kota se DIY dan instansi Pusat di Daerah.
Jadi pasti banyak dari kalian yang sangat terkejut atau mungkin seperti berasa mengalami Time-Lag ketika berada di sekolah atau di kampus karna kalian tiba-tiba melihat Guru atau Dosen yang kalian takuti segani malah terlihat lebih menakutkan Berwibawa memakai busana serba jawa kuno, bahkan ada yang menyapa dengan bahasa jawa yang halus saking halusnya bisa sampai bikin merinding :v. Walaupun mereka semua sudah memakai pakaian adat jawa tidak sedikit juga guru atau dosen yang mengajar tetap menggunakan bahasa Indonesia bukannya menggunakan Bahasa seperti yang sudah dianjurkan. Alasannya pun kebanyakan sepele yaitu karna memang tidak bisa bahkan tidak tahu-menahu tentang bahasa jawa. Jadi berbahagialah kalian semua yang yang tidak mendegar dongeng mereka megajar menggunakan bahasa jawa. Mengajar biasa aja dah ngantuk apalagi pake bahasa jawa :v. Tapi mungkin ada juga beberapa dari kalian yang malah kecewa karna tidak bisa melihat pengajar memakai bahasa jawa seperti saat kita SMP dulu. Saat jam pulang kerja pun pemandangan jadi terlihat lebih menarik karna di sepanjang jalan sejauh mata memandang banyak terlihat Para Abdi Dalem KW yang sedang dalam perjalanan pulang maupun sedang bersantai di tempat-tempat umum. Bisa saja banyak orang awam yang salah mengira bahwa para PNS yang berpakaian adat jawa tersebut memang seseorang abdi dalem keraton yang lagi jalan-jalan.
Posting Komentar